Kampar,(Teropongbangsa.com)-
Maulid Nabi merupakan hari besar bagi umat Islam yang diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pada tahun 2024, Maulid Nabi jatuh pada Senin, 16 September 2024 Masehi.
Peringatan Maulid Nabi memiliki makna penting bagi umat Islam. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada Rasulullah, acara ini menjadi momen untuk merefleksikan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW dan meneguhkan kembali komitmen umat dalam mengikuti jejak kehidupan dan nilai-nilai yang diajarkan beliau.
Berbagai kegiatan religius seperti pengajian, pembacaan syair maulid, dan doa bersama biasanya dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah untuk memperingati hari bersejarah ini. Tidak hanya itu, Maulid Nabi juga kerap menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antar umat beragama.
Di berbagai wilayah Indonesia, perayaan Maulid Nabi kerap diisi dengan kegiatan sosial, seperti pembagian makanan kepada warga dan penyelenggaraan pengajian . Pemerintah pun menetapkan Maulid Nabi sebagai hari libur nasional.
Dengan demikian, masyarakat Muslim dapat memanfaatkan waktu untuk beribadah dan mengikuti rangkaian acara yang diselenggarakan di masjid-masjid maupun tempat umum.
Dalil dan Hadist perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Terdapat beberapa dalil syar’i peringatan Maulid dari Al-Qur’an dan Hadits. Di antaranya adalah firman Allah dalam QS Yunus ayat 58, yang berbunyi:
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُو
Qul bifaḍlillāhi wa biraḥmatihi fa-bidhālika falyafraḥū huwa khayrun mimmā yajmaʿūn
Katakanlah, dengan anugerah Allah dan rahmatNya (Nabi Muhammad SAW) hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira. (QS.Yunus: 58)
Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani menjelaskan bahwa bergembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW dianjurkan berdasarkan firman Allah dalam surat Yunus ayat 58. Hal ini dikemukakan dalam karyanya, Ikhraj wa Ta’liq Fi Mukhtashar Sirah An-Nabawiyah (halaman 6-7).
Sementara itu, dalam kitab Fathul Bari karya al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, disebutkan bahwa Abu Lahab mendapatkan keringanan siksa setiap hari Senin karena ia merasa bahagia saat kelahiran Rasulullah SAW.
Hal ini menunjukkan bahwa bergembira atas kelahiran Rasulullah SAW membawa manfaat besar, bahkan orang kafir pun dapat merasakannya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (Juz 11, halaman 431). Riwayat serupa juga ditemukan dalam beberapa kitab hadits.
Hadits-hadits tersebut tercantum dalam kitab-kitab seperti Shahih Bukhari, Sunan Baihaqi al-Kubra, dan Syi'bul Iman Maktabah Syamilah, Shahih Bukhari, Juz 7, hal 9, Sunan Baihaqi al-Kubra, Juz 7, hal 9, Syi'bul Iman, Juz 1, hal 443.
Peringatan Maulid Nabi menjadi momen penting bagi umat Muslim untuk merefleksikan nilai-nilai kehidupan Nabi Muhammad yang penuh kasih sayang, kesederhanaan, dan pengabdian kepada Allah SWT.